Selasa, 05 Maret 2019

Im Back Again

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Sejahtera bagi yang beragama lain

Finally, i can write again on my blog. Setelah sekian lama menghilang (mulai dari menikah, hamil, sampe lahiran n punya anak bayik, sampe sekarang udah mo umur 4 tahunan ajah)

Perkenalkan kembali, namaku Dewi Atika Falashaf. a lot of things happen lately. Lebih tepatnya beberapa tahun belakangan ini.. Ada suka, sedih, marah, kesel, and many more. Itu yang membuat hidupku lebih berwarna dan bermakna

Sekedar pengen rewind ke beberapa tahun yang lalu..

30 Mei 2014 Wedding Day


Pertemuan yang singkat, tanpa pacaran, kemudian menikah.. Suami asli Malang, dan aku asli Pasuruan keturunan Madura. (kisah percintaaku kutuliskan dalam blog ini juga dengan judul nama suamiku). Kami menjalani kehidupan berumah tangga dengan LDR karena aku masih memilih untuk tetap melanjutkan pekerjaanku sebagai Guru Matematika di Pasuruan, dan suami melanjutkan usaha keluarganya di Malang.

18 Maret 2015 My First Baby Boy Was Born


Setelah sebulan menanti kemudian dinyatakan hamil, puji syukur kami panjatkan kepada Allah.. begitu bahagianya diberikan rezeki berupa titipan dari Sang Maha Kuasa. Dalam kehamilan pertama, alhamdulillah tidak banyak mengeluh dan ngidam yang macem-macem. Morning sickness sudah pasti dilalui dimasa kehamilan trimester pertama, dan itu dilalui dengan normal-normal saja. Sengaja tidak kepo tentang jenis kelamin ketika USG ke beberapa dokter tapi di kehamilan ke 5 bulan dokter disalah satu Rumah Sakit menyampaikan bahwa anak pertama kami berjenis kelamin laki-laki. Betapa bahagianya suamiku kala itu, dia memang berharap anak pertamanya seorang lelaki. Yang nantinya akan membantu menjaga ibunya ketika sudah dewasa. Dan bertanggung jawab atas adik-adiknya kelak. 
Hari Rabu, tanggal 17 Maret, siang hari, perut terasa mules. Seolah-olah seperti ingin buang air besar tapi lebih parah. Sorenya, dibawalah diriku menuju rumah sakit Puri Bunda. sesampainya disana, mulasnya semakin menjadi, dokter memeriksa baru sampai pembukaan satu. pukul 3 sore sampai pukul 8 malam aku masih bertahan di pembukaan dua. kemudian oleh beberapa kerabat disarankan untuk naik turun tangga dan berjalan-jalan dilorong rumah sakit. Alhasil pembukaanpun berhasil bertambah. Setelah pembukaan 10 tibalah saatnya pertaruhan antara hidup dan mati dengan beberapa kali tarikan nafas dan mengejan. Sayangnya, cara tersebut tidak berhasil mengeluarkan si dedek bayi. hanya sedikit terlihat kepalanya kemudian entah kenapa dia masuk lagi. (Maih bayi udah ngajakin main petak umpet. hehe) Saat itu, dokter harus melakukan tindakan yang cepat karena ketubanku sudah dipecah setelah pembukaan terakhir. Jalan operasi SC adalah satu-satu nya jalan untuk mengeluarkan si debay. Dengan sedikit ketakutan diruang operasi sendirian, dan proses yang cukup lama, akhirnya si debay lahir. kudengar suara tangisannya, tapi dokter tak memperlihatkan wajah debaynya kepadaku. Dari operasi itulah diketahui bahwa tali pusar si debay pendek, jadi tali pusarnya yang menarik debay masuk lagi dan si debay saat itu bobotnya besar. 
Dalam perjalanan pasca melahirkan inilah yang berat. sempat mengalami baby blues. kelainan dimana ibu melahirkan cenderung suka nangis gak jelas, suka marah-marah gak jelas. Penyebab utamanya dari pikiran. Kekecewaanku yang tidak berhasil melahirkan normal, banyak orang membanding-bandingkan dengan sodara yang kebetulan barengan lahiran tapi normal, biaya sesar yang mahal, jauh dari orang tua, dan yang terakhir karena terkadang tidak adanya dukungan/pengertian dari orang yang terdekat.
Muhammad Rahman Al Farizi, nama itulah yang kusematkan pada bayiku. Diambil dari nama baginda Rasul, Rahman yang artinya penuh kasih, Al Farizi yang adalah idola ayahnya dari klub Arema. Semoga kelak ia berkepribadian yang penuh kasih dan meneladani sifat Rasulullah. Aamiin

18 Maret 2016 Al First Birthday






Perayaan sederhana, cukup dengan kue tart biru (warna favorit ayah dan ibunya) dan dua kado imut dari ayahnya.

Al Opname

Pertama kalinya Al sakit, demam tinggi sampai 40 derajat. Saat itu tengah malam, tiba-tba Al kejang dan tak sadarkan diri. Syukurnya ada tetangga yang masih belum tidur waktu itu, dan dengan keikhlasannya untuk mengantarkan kami menuju UGD karena Al sempat mengeluarkan busa digendongan ayahnya. Malam itu adalah malam yang tidak terlupakan.Benar-benar panik dan takut. Untungnya Al cepat tertangani oleh dokter, segera diberikan infus dan perlahan Al mulai sadar. Beberapa hari dirawat, ternyata dia juga terkena Demam Berdarah. Dari kejadian itu selalu ada pembelajaran, ketika anak panas jangan dipakaikan baju tebal usahakan baju tipis yang menyerap keringat, kompres dengan air hangat di kepala dan sekitar lipatan tangan kaki juga ketiak, beri minum air putih yang banyak, selalu sedia obat penurun panas dirumah.
Tahun 2017 Kakakku Bertemu Dengan Jodohnya

Setelah penantian yang cukup lama, kakakku akhirnya dipertemukan oleh Allah dengan jodohnya. Awalnya hanya perbincangan ibuku dengan tetangga yang sedang diamanati oleh rekannya untuk dicarikan jodoh. Kemudian ibuku membalasnya dan mencoba untuk mengenalkan kepada kakakku. Gayungpun bersambut, kakakku menerima perjodohannya dan tak lama kemudian mereka menikah. Sama halnya denganku, tanpa melalui proses pacaran. 
Maret 2018 Ponakan Pertamaku Lahir





Arsyifa Marwa Sholikhah , keponakan cantik pertamaku lahir. Di bulan yang sama dengan kelahiran Al. Nama Sholikhah adalah request dari ibuku yang menginginkan ada nama nenekku (ibu dari ibuku). Dewi Sholikhah nama nenekku, Dewinya sudah dihadiahkan kepadaku, dan Sholikhahnya dihadiahkan untuk anak dari kakakku. 

25 April 2018 Perjalanan Spritual Makkah Madinah

Tak pernah terbayangkan sebelumnya untuk menginjakkan kaki ke Baitullah. Mendengar gambar ka'bah terkadang aku menangis, berharap kapan Allah panggil aku kesana. Namun ketika Allah sudah berkata Kun, maka Fayakun. terjadilah. Allah mendatangkan rezeki yang tak disangka-sangka kepada orang tua keduaku sehingga mereka mengabulkan mimpiku bisa mengunjungi Makkah Madinah. Tak pernah ada persiapan, selain persiapan fisik. Karena akupun tak mempunyai apa-apa untuk dibawa. Hanya keinginan yang besar dan rindu yang menggunung untuk segera bertemu dengan Rasulullah dan Mencium Ka'bah pertama kalinya.
Semoga kelak Allah pertemukan aku kembali di sisa umurku untuk mengunjungi Makkah Madinah. 






27 April 2018 The Best Birthday I Ever Had

Pertambahan usia ke 31 adalah Ulang Tahun terindah, Terbaik, Terhebat, Termahal, Teristimewa. karena pertama kalinya dirayakan di Madinah dan Kado terindah adalah berdoa langsung di Ka'bah. Selain mendoakan diri sendiri, tak lupa mendoakan orang lain yang ada disekelilingku. Semoga doa yang kutulis dan kupanjatkan segera dikabulkan oleh Allah kapanpun Dia menghendaki


Juli 2018 Resign

11  Tahun bukanlah waktu yang singkat, juga bukanlah waktu yang lama. 11 tahun bukan waktu yang singkat untuk mengabdi, 11 tahun juga bukan waktu yang lama untuk belajar. 11 tahun sudah pengabdianku kepada madrasah tempat yang selama ini menaungiku. Tempat dimana aku belajar banyak. Belajar mandiri, belajar tegar, belajar kuat, belajar mengabdi, dan sampai saat ini masih belajar. 11 tahun pula aku mengenal beberapa orang yang selayaknya saudara. merekalah tempatku berkeluh kesah, merekalah tempatku bersandar ketika tak kujumpai pundak untuk bersandar, merekalah pembelajar sejatiku. 11 Tahun, awal karier menjadi TU, Guru TIK, Guru Matematika, Guru IPA, sampai Bendahara pernah kulalui. Semoga ilmu yang kudapat dari madrasah kehidupan bisa manfaat dan barokah untukku. Dan semoga kerja kerasku selama 11 tahun mengabdi dicatat oleh Allah sebagai amal pemberat timbanganku kelak di Yaumul Hisab.



Rabu, 03 September 2014

Tuhan Maha Asyik Part 2

Konsep ngawur karena benar sebenarnya memang tidak pernah ngawur. Terkadang juga benar adanya. Misalnya, Tuhan itu sebenarnya Maha Asyik, Kalo dipikir-pikir mana ada dalam Asmaul Khusna kalimat yang menyatakan Tuhan itu Maha Asyik?? mungkin sebagian orang bilang "ngawur". 

Tapi memang begitulah adanya. Terkadang Tuhan memang Maha Asyik. (Bisa deh dibaca postingan saya sebelum-sebelumnya). 

Tuhan Maha Asyik?
Ya, memang Tuhan Maha Asyik. Bagaimana tidak asyik, kalo seumpama kita didzolimi seseorang selanjutnya kita bersabar dan mendoakan orang tersebut dengan kebaikan, maka Tuhan belum bisa mengabulkan doa kebaikan untuk orang yang mendzolimi kita. Tuhan malah memberikan kebaikan yang sama sesuai dengan doa kita untuk orang tersebut terlebih dahulu dua kali lipat sebelum mengabulkan doa kita. Mungkin kata-kata saya sedikit njelimet. Oke, kita pakai logika tapi bukan logika matematika.

Jadi gini,
Misal si A didzolimi oleh si B kemudian si A tidak ingin membalas keburukan si B, maka si A mendoakan si B "Semoga dia dapat kehidupan yang lebih baik dan rejeki yang berlimpah". Eh.. gak taunya belum juga doanya si A buat si B dikabulkan, Tuhan malah memberi rejeki duluan kepada si A. Dapat mobil baru misalnya, naik jabatan misalnya, dsb2, baru setelah itu tahapan selanjutnya Tuhan mengabulkan doa untuk si B. Nah, Asyik bukan?

Tuhan Maha Asyik?
Ya, sekali lagi memang iya. Bagaimana tidak, selain doa baik untuk kita karena didzolimi orang lain yang diberi pahala sebegitunya sama Tuhan, doa buruk kita juga dengan mudahnya diijabah dan malah tanpa hijab. Kalau yang ini memang ada haditsnya sih, dan tidak boleh ngawur.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
"Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: orang puasa sampai ia berbuka, imam yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Al-Tirmidzi)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpesan kepada Mu'ad bin Jabal saat mengutusnya ke Yaman,
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
"Dan takutlah doa orang terzalimi, karena tidak ada hijab (penghalang) antara ia dengan Allah." (Muttafaq 'Alaih)
Yang intinya, sebenarnya Tuhanpun dengan mudahnya mengabulkan doa buruk kita ketika kita terdzolimi. Tapi, yasudahlah ya... selagi bisa maaf memaafkan kenapa harus mendoakan keburukan? Toh Tuhan Maha Asyik? Ya to? Heuheuheu... 

Bukannya sesama muslim adalah saudara? saudara senabi Adam pula. Jadi kenapa harus ribut dan ribet? Ice Bucket Challenge aja biar asik, kan lagi ngetrend tuh ya.. (gak nyambung. sumpah!)

Anyway, setiap kejadian sekali lagi adalah pembelajaran. Pembelajaran untuk lebih dewasa. Dewasa itu bukan terletak pada berapa banyak angka atau bilangan umur. Misalnya Dewasa itu seperti bilangan irasional. Dan umur merupakan bilangan rasional. Jadi, bilangan irasional bukan termasuk dalam bilangan rasional. Dan tidak ada hubungan antara keduanya. Hahaha... ngaco! (matematikawatinya keluar)

Tuhan itu Maha Asyik kok. Iya, sumpah!
Makanya asikin aja.

Special Thanks to : Mbah Sudjiwo Tedjo
Ur the great inspirator man.. i adore u much!

Selasa, 29 April 2014

Mendem Kangen

Abot rasane nandang kangen ati
Mergo tresnoku sing gedi
Tansah kelingan awan bengi
Mung biso telfon marang sliramu
Gawe tombo kangen rinduku
Mergo adoh jarak sliramu

Mendem kangen njroning atiku
Soyo jeru mung telfon sliramu
Mendem kangen pengen ketemu
Nadyan sak kedep wes marem atiku

Mendem kangen njroning atiku
Nambah jeru mergo tresnoku
Mendem kangen pengen ketemu
Nadyan sedelo wes adem atiku

Abot rasane nandang kangen ati
Mergo tresnoku sing gedi
Tansah kelingan awan bengi
Mung biso telfon marang sliramu
Gawe tombo kangen rinduku
Mergo adoh jarak sliramu

Mendem kangen njroning atiku
Soyo jeru mung telfon sliramu
Mendem kangen pengen ketemu
Nadyan sak kedep wes marem atiku

Mendem kangen njroning atiku
Nambah jeru mergo tresnoku
Mendem kangen pengen ketemu
Nadyan sedelo wes adem atiku
Nadyan sedelo wes adem atiku

hmmmm.. Cinta tak pernah seaneh ini. Beberapa waktu yang lalu lagu sejenis Avenged Sevenfold menarik perhatian saya. Namun, gara-gara jatuh cinta jadi berpindah haluan. hehe... Memang lagu ini terasa sangat dalem menusuk kalbu. Sekalipun saya tidak menguasai Bahasa Jawa tapi kira-kira saya sudah bisa mengerti maksud dari lagu ini. Intinya saya rindu kepadamu abangku sayangku cintaku kasihku pujaan hatiku belahan jiwaku solmetku.. hehe...

Senin, 31 Maret 2014

Tentang Kita

Ketika jodoh datang tak terduga
Serasa jalan dipermudah
Cintapun merekah dalam keseharian
 


(9 Maret 2014)

Sayang... kupercayai engkau menjadi kepala keluarga
Bapak dari anak-anakku kelak
Imamku, pembimbingku, dan sekaligus penyemangatku
Ridhomu adalah surga bagiku


Engkaulah yang terbaik yang dipilihkan Allah untukku
Semoga Dia melancarkan urusan kita
Aamiin.. Yaa Robbal alamiin..


Kamis, 20 Maret 2014

Kamulah Jawaban Dari Doa Ibuku

Mami selalu bilang kepada saya

"Semoga kamu nanti setelah wisuda dipertemukan dengan jodohmu"

Dan selalu saya mengamini doa beliau

"Aamiin..."

Karena saya yakin, doa ibu adalah doa yang paling mustajab. Jadi teringat pesan Bang Haji Rhoma Irama dalam lagunya

Doa ibumu.. dikabulkan Tuhan. Dan kutukannya.. jadi kenyataan.

Saya sangat percaya dengan hal ini. Saya yakin, jodoh saya tak akan lari kemana. Pasti ada, disuatu tempat, entah dipertemukan dengan bagaimana modelnya, yang saya tau pasti "JODOH SUDAH DIATUR". Ketika sudah tepat waktunya, jodohpun akan datang. Tanpa disangka-sangka sebelumnya. 

Pertemuan saya dengannya adalah pertemuan yang singkat, dan sangat cepat. Hanya dengan sekali bertemu dan sempat merasa kecewa setelahnya hanya karena misskomunikasi namun kemudian perjalanannya dipercepat dan dipermudah. Subhanallah... 

Sekarang, saya sangat beruntung bisa memilikinya. Menjadi seseorang yang selalu memotivasinya, penyemangatnya. Semoga Allah melancarkan jalan kami. Ya Rabb yassir walaa tu'assir.. Ya Rabb.. mudahkanlah jangan dipersulit. 

Saya yakin semua ini terjadi karena doa orang-orang yang tulus yang selalu ada disekeliling kami. Termasuk doa mami, doa ummi nya, doa abi nya. Betapa beruntungnya saya memperoleh keluarga baru, orang tua baru seperti abi dan ummi. Semoga saya bisa memberikan yang terbaik buat mereka. Aamiin Yaa Robbal alamiin...

Rabu, 26 Februari 2014

IM A PERFECTIONIST, AND IT SUCKS



Pernah gak kalian ngerasa sangat cemas, khawatir akan suatu hal yang belum tentu terjadi, dan menginginkan semua yang kita bayangkan harus sesuai dengan apa yang kita mau? Kalau pernah brarti kamu perfeksionis sama seperti saya. Yeah, im a perfectionist, and it sucks. Buat saya, bukan hal yang membanggakan menjadi seorang yang perfeksionis. Mungkin ada beberapa hal positif menjadi seorang yang perfeksionis, namun lebih banyak hal negatifnya. Dan sampai saat ini saya masih berusaha untuk tidak lagi menjadi seorang yang perfeksionis. Tidak mudah memang, karena itu terkait dengan kebiasaan, namun kebiasaan bisa dirubah. Dan saya juga percaya pasti bisa berubah perlahan-lahan. 

Ada tiga hal yang bisa menyebabkan seseorang itu menjadi perfeksionis.

Pertama.
Hasrat untuk bertumbuh menjadi seseorang yang hebat.
Ada beberapa orang yang menginginkan untuk menjadi seorang yang hebat, bagaimanapun caranya. Karena ketika dia sudah dipandang hebat oleh orang lain, berarti dia telah berhasil. Bangga akan kerja kerasnya selama ini. Terkadang motivasi untuk menjadi hebat disebabkan oleh perasaan agar supaya dia dipandang mampu. Mampu mengerjakan yang tidak bisa dikerjakan oleh orang lain, misalnya. 

Kedua.
Harapan sosial.
Perfeksionisme bisa jadi muncul karena adanya harapan di lingkungan social. Misalnya, orang tua, guru, pelatih, manajer, pemimpin, dsb. Mereka menargetkan sesuatu yang arus bisa dicapai. Dan target tersebut biasanya terlalu tinggi. Dan tak jarang lingkungan social sekeliling juga ada yang bertingkah seperti seorang dictator yang menginginkan kita mencapai target tersebut dan memperoleh kesuksesan.

Ketiga.
Rasa tidak aman.
Rasa tidak aman yang timbul dalam diri sendiri dapat pula menjadikan kita seorang yang perfeksionis. Karena kisah masa lalu yang buruk, dibully, dilecehkan, sehingga muncul perasaan tidak aman dan membuat suatu defence tersendiri. Adanya diskriminasi social kemudian mendendam dan berjanji dalam diri untuk berusaha sekuat tenaga untuk melindungi diri sekalipun hal tersebut juga terkadang nampak tak berhasil untuk dilakukan. Mensugesti diri dengan kalimat “suatu saat nanti, saya berjanji...” adalah contoh dari seorang yang perfeksionis dikarenakan rasa tidak aman. Tidak aman karena perlakuan lingkungan sekitar yang memojokkan. 

Dari ketiganya, mungkin memang ketiga-tiganyalah penyebab saya menjadi seorang yang perfeksionis. Awalnya saya berfikir, sifat ini hanya berlaku ketika saya bekerja dikantor. Misalnya seperti saat saya melakukan sesuatu ketika bekerja saya pastikan itu tanpa ada kesalahan, sekalipun ada kesalahan saya akan mengulanginya lagi sampai akhirnya pekerjaan tersebut benar dan sempurna. Ketika terjadi kesalahan, saya lebih merasa bersalah kepada diri sendiri “kok bisa sampai salah sih?” padahal kan sejatinya manusia memang tempatnya salah dan lupa. Manusia tempatnya khilaf. Tidak ada pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan hasil yang benar-benar sempurna. Pasti ada kesalahan di sana sini. Namun saya menyadari dalam kehidupan sehari-hari dirumahpun saya selalu menuntut –pada diri sendiri- untuk melakukannya sesuai dengan apa yang saya inginkan. Ketika ada orang lain mengambil tugas yang sebenarnya itu adalah tanggung jawab saya, sayapun tidak rela. Contoh paling aneh ketika dirumah adalah saat saya menjemur pakaian ketika selesai mencuci. Seolah-olah sebelum pakaian itu dijemur, saya sudah memprepare letak-letak kemana pakaian itu akan dijemur. Misalnya, “oh, baju ini ditaruh di bagian depan. Oh, celana ini ditaruh dibagian bawah. Bla bla bla.” Dan letak-letak pakaian itu saya atur dalam otak, sebelum otak memerintah tangan untuk menjemur, perintah itu seperti sudah tercatat. 

Aneh?? mungkin iya, mungkin juga ada yang beranggapan hal tersebut biasa saja dan wajar. Tapi apakah sampai sedemikian tertatanya? Entahlah... maybe im a perfectionist and also a weirdo.  

Berikut saya sertakan pula –dan juga sebagai pengingat saya- tips bagaimana sebaiknya menjadi perfeksionis yang baik dan benar. Mengendalikan sifat tersebut agar supaya menjadi sesuatu yang positif.

  • Jadilah orang biasa untuk sehari saja. Biarkan dirimu tidak rapi, terlambat, tidak lengkap, tidak sempurna.  Lalu, rayakan kesuksesanmu. 
  • Ikutilah aktivitas-aktivitas yang tidak ada penilaiannya -aktivitas yang berfokus pada proses bukan hasil akhir-.
  • Ambilah resiko. Ikutlah dalam sebuah pelatihan yang terkenal karena isinya menantang. Cobalah memulai pembicaraan dengan seseorang yang tidak kamu kenali. Kerjakan tugas atau belajar dalam menghadapi sebuah tes tanpa berlebihan. Ubahlah kebiasaanmu pada pagi hari. Mulailah harimu tanpa rencana yang jelas.
  • Beri izin pada dirimu sendiri untuk membuat paling sedikit tiga kesalahan setiap harinya.
  • Berhenti menggunakan kata "harus" pada saat bicara pada diri sendiri. Tinggalkan kata "aku seharusnya" saat bicara.
  • Ceritakan kelemahanmu atau keterbatasan yang kamu miliki kepada seorang teman. Yakin deh, temanmu itu tidak akan menganggap dirimu lebih jelek daripada sebelumnya.
  • Sadari bahwa pengharapanmu atas dirimu sendiri mungkin terlalu tinggi, bahkan tidaak realistis.
  • Kenanglah berbagai keberhasilamu pada masa lalu. tulislah bagaimana hal-hal itu membuatmu merasa nyaman. 
  • Tanya seorang teman untuk membantumu "menyembuhkan" sifat perfeksionismu iu. Mungkin mereka bisa memberikan tanda atau kata tertentu saat mereka menyadari bahwa kamu sedang bertingkah laku sebagai seorang perfeksionis.
  • Sadari bahwa dirimu manusia juga. Akan terasa tidak terlalu sepi kalau kita mau menerima ketidaksempurnaan yang ada pada diri kita sendiri dan diri orang lain, dan menerimanya sebagai bagian kehidupan.
  • Kalau kamu perlu bantuan, bicaralah dengan guru BP di sekolah/kampusmu atau dengan seorang psikolog. Jelaskan situasi yang kamu hadapi dan mintalah saran-saran
Sampai saat ini, saya masih belajar mengendalikan. Berusaha menerima apapun kemampuan yang ada dalam diri saya. Berusaha menerima bahwa manusia itu tak sempurna, pernah melakukan kesalahan, and its fine. Namun tak menutup kemungkinan terkadang sifat itu muncul dengan sendirinya. So, Guys... wish me luck. And i wishes you also the best. Ganbate Kudasai!!

Sabtu, 22 Februari 2014

Nichole

"Hey Dave...
Dont try to play with me. I knw all ur secrets cz u had told me that night. That night we're spent 2gether. If u deceive me, i will do the same things 2 u. If u play with another woman, i swear that there will be no woman approaching u again. Only me, someone who know u so well now. So, dont think 2 find another one or leaving me"


Kubaca pesan masuk dari Blackberryku

Ternyata sms dari 'Nichole'

"Apa nih?? Ancaman?? Ngapain ni orang sms aku?"
Ucapku dalam hati

Nichole, bule asal Prancis yang kebetulan kerja ditempat yang sama denganku. Dia sekretaris dari manajerku.

"Hey Nichole, jangan asal ngomong ya... Aku jalan sama kamu baru beberapa minggu. Itupun cuma sekedar hang out and having fun. So, dont expect too much. Im not ur fuckin husband, jadi jangan coba atur2 saya. Saya dekat dengan cewek lain, itu suka2 saya. Kita pernah jalan sekali, dan jangan anggap hal itu bisa buat kamu serasa memiliki aku sepenuhnya. Ure wrong. Ingat ya, kamu yang ngejar2 aku"

Sengaja aku balas smsnya dgn bhs indonesia karena aku tahu dia sebenarnya sudah fasih berbahasa indonesia. Hanya saja mungkin karena marah, dia lebih lantang meluapkannya dlm bahasa inggris.
1 message sent

"Dasar, bule posesif" gumamku dalam hati ketika kulihat sms balasanku terkirim.

1 message received

"Ur such an asshole Dave"

Selang 5 menit kemudian kulihat balasan sms singkat darinya.

Aku tertawa, tak habis pikir dengan sikapnya. Ternyata selain romantis, bule Perancis juga posesif. Baru aku sadar hal itu setelah aku mengenal Nichole.

***

Keesokan harinya, kudengar berita kalau Nichole mengundurkan diri. Entah apa alasannya aku pun tak peduli.

Tiba2 seorang rekan kerjaku menghampiriku dan memberikanku sepucuk surat.

"Nih surat dari Nichole" kata temanku singkat

Lalu kubuka amplop surat dari Nichole, kemudian kubaca.

Ternyata hanya tulisan singkat yang berisi

IM PREGNANT

*Late Post, 25 Januari 2014*