Selasa, 30 Oktober 2012

Nenek

Minggu pagi ketika aq membuka mata, kebiasaan setelah membuka mata adalah membuka sms yang masuk lewat hape q. waktu itu ada sms yang asalnya dari nomor yang tidak dikenal. dan ternyata setelah aq buka, isi sms nya mengagetkanq.

"dewi, dhe mau menyampaikan berita duka bahwa Mbah Umi Nyai Alawiyah Kina'ah meninggal dunia tadi malem jam 10. nanti jam 9 mau dimakamkan, tolong sampaikan mami mu. dhe saleh"

ternyata sms itu berasal dari pak dhe, anak dari nenekq yang pertama. kemudian aq bergegas menyampaikan amanat berita duka ini kepada mamiq. ternyata mamiq pun tersentak kaget mendengarkanq membacakan sms dari pak dhe q. aq selalu bertanya tanya "ini bener mbah umi ta mi?, namanya mbah umi tuh Alawiyah Kina'ah ta?" seperti tidak percaya nenek pergi. 

memang awalnya nenek sudah sakit sakitan. terakhir ketika aq dan keluarga menemuinya dalam rangka Hari Raya Idul Fitri aq sempat kaget dengan keadaan nenek. kaki beliau bengkak, kata salah satu sepupu q bilang kalo nenek sakitnya komplikasi. mulai jantung, liver dan kencing manis. aq sempat meneteskan air mata melihat keadaan nenek yang hanya bisa duduk di kursi ruang tamu. ketika berjalan pun nenek masih dibopong oleh salah satu sepupuq. 

ketika itu entah kenapa salah satu tante q ingin kita beserta keluarga berfoto bersama nenek. tak hanya dengan kita, dengan keluarga yang lain pun juga. dan dengan sabarnya nenekq pun meladeni keinginan cucu, menantu dan anaknya itu. dan ketika itu kami pun berfoto bersama nenek kemudian kami berfoto keluarga tanpa nenek.

foto kami sekeluarga dan nenek

foto kami sekeluarga tanpa nenek

setelah kehilangan nenek, aq pun menyadari kalo ternyata foto keluarga itu adalah foto terakhir kami bersama-sama dengan nenek. dan Idul Fitri kemaren adalah Hari Raya terakhir bersama nenek. 

setelah aq membaca sms dan sempat tak percaya maka kami pun memutuskan untuk berangkat menemui nenek untuk yang terakhir kalinya. dalam perjalanan tak hentinya mata q menangis, aq menangisi nenekq yang dulunya kelihatan tangguh sebagai seorang nenek yang pekerja keras. aq hanya bisa memeluk mami dan menangis. "Ya Allah, orang yang aq peluk ini adalah salah satu wanita hebat yang saat ini ada disampingq setelah wanita hebat yang lain engkau ambil dari q, nenekq. tolong tempatkan dia di tempat yang terbaik disisiMu Ya Allah. aq sayang nenekq seperti sayangq kepada mamiq, ayahq. nenek adalah ibu dari ayah yang aq banggakan. mungkin dialah yang jadi inspirasi ayahku hingga menjadikan ayahku seorang yang hebat menurutq. semoga wanita yang sedang aq peluk ini belum sempat merasakan bahagia karena saat ini aq masih belum mampu membahagiakannya. ijinkan aq membahagiakannya dulu sebelum Engkau ambil dia dari sisiku". tampak wajah nenek dibalik kain kafan itu putih sekali, cantik dan seperti tersenyum. dan kata terakhir yang sering diucapkan nenekq adalah "KUN FAYAKUN", jika Allah mentakdirkan untuk terjadi, maka terjadilah.
 
kehilangan orang yang sangat kita sayangi itu memang tidak mudah. dulu ketika kakek, ayah dari ayahq  pergi aq tak begitu merasa kehilangan. tapi beberapa tahun setelah beliau meninggal, aq merindukannya. merindukan bagaimana kita sekeluarga bisa berkumpul bersama dan mengadakan pengajian internal keluarga. kemudian saat yang paling terpukul dan sangat kehilangan adalah saat ayahku pergi ketika aq membutuhkan orang yang bisa menasehatiq dengan ketenangannya, tidak dengan emosi tapi dengan kata-kata yang kalem tapi menyentuh. aq sangat sangat kehilangan ayahq kala itu. tak tergantikan beliau buatq. dan yang terakhir adalah nenekq. Ya Allah.. kukirimkan selalu al fatihah kepada beliau beliau yang aq sayang. KH. Muhammad Rasyad (Kakek), Abdus Salam Amrullah (Ayah) dan Nyai Hj. Alawiyah Kina'ah (Nenek). semoga Allah memberikan tempat yang terbaik disisiNya. diterima amal ibadahnya serta dilapangkan kuburnya. Amien Ya Robbal Alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar