Selasa, 07 Mei 2013

ketika inspirasi itu datang



Terkadang dalam mencari teman itu memang gampang-gampang susah. Apalagi ketika dihadapkan dengan perkenalan secara tidak nyata. Untuk mengenali teman yang baik dari dunia maya yaitu dengan melihat tulisan yang dia ketik. Bagiku, tulisan dari ketikan yang muncul di layar computer bisa juga mendeskripsikan seseorang itu baik atau tidak. Dan gaya bahasa yang di sampaikan juga seringkali bermakna ambigu. Kadang memang dari dalam hati atau kadang hanya sekedar gombalan semata.  

Dan anehnya ketika aku mengenal seseorang yang satu ini, terlihat sekali dia seorang yang ceplas ceplos apa adanya. Ketika dia mengatakan tidak suka maka memang itulah kenyataannya. Dia pernah meledekku sebagai teroris, karena aku memasang avatar foto yang hanya memperlihatkan mataku dalam sebuah layanan chat online. Tentunya dengan nada yang sedikit bergurau. But, its oke. i think it’s a joke also, I don’t take it seriously. Mungkin dengan kata lain dia juga menyindirku untuk memasang foto yang memperlihatkan wajah tanpa ditutupi layaknya seorang teroris. How funny..

Entah tepat waktu atau tidak, dia datang menghiburku. Setelah mengenal lama baru aku tahu ternyata dia seorang yang menyenangkan, lucu, penasehat yang baik, dan cueknya naudzubillah (maksudnya, cueknya pake banget nget). I don’t know his past, but I always tell him about my past. Di dialah tempatku curhat, everything. My past, my love life, and my life. Layaknya seorang kakak yang menasehati adiknya, dia berhasil membuatku berdamai dengan keadaan. Oh andai aku seusianya pastilah dia masuk kriteria pria idamanku. Karena dulunya aku sempat berambisi untuk memiliki pria idaman yang berbadan kekar seperti Samuel Rizal atau paling tidak seperti layaknya Jason Statham. Haha...

Music definitely uniting differences. Semula kita adalah dua orang yang berbeda cara pandang. Dia menilai A, sedangkan aku menilai B. tapi anehnya karena music kita searah. Ketika buatku music adalah bukan sekedar bunyi-bunyian berisik, sejalan juga dengan dia yang menilai music adalah alat yang membuat manusia menjadi bermartabat. (pehh.. aku masih ingat kata2 ini. Double thumbs for that words). Yang intinya kita sepakat kalau music itu menginspirasi.

Our difference is not only in music. But also in our faith. But ill respect his faith. Pernah sekali atau mungkin beberapa kali aku berucap. Tuhan itu hanya satu, tapi kita yang berbeda. Kita prefer to umat manusia. Kita punya beragam suku, ras, agama. Semuanya diciptakan saling menghormati, melengkapi, dan hidup berdampingan. Itulah keseimbangan alam. Semua saling melengkapi. Hidup itu indah jika kita saling melengkapi, itu kata pepatah.

Mengenal seorang seperti dia tuh asik. Kadang ketika dimintai pendapat tentang apa yang dia lihat dari diriku, semuanya dijabarkan dengan detail dan tidak ditutupin. Katanya. Aku yang perfeksionis, aku yang harus begini, aku yang mustinya begitu. Tapi nasehat itu aku jadikan cerminan diri. “ohh.. ternyata orang lain memandangku seperti itu. Mungkin ada sikap yang seharusnya dirubah”. Menanggapi dengan bijak, tanpa emosi. Itu cukup. Karena mungkin tanpa disadari sikap itu memang telah mendarah daging, dan bisa jadi karena kebiasaanku sendiri.

            Aku hanya meminta kepada Tuhan yang terbaik buatmu, dan semoga bahagia selalu bersamamu. Im just a woman who admire u. admire ur personality, admire ur love about music, and admire ur body. Ups.. kidding.. hahaha


Deddicate to Asna  
Monday, 13th May 2013 on 10.07 PM

1 komentar:

  1. terjadi kesalahan pada penulisan tanggal. yang bener tanggal muncul di blog. hehehe.. piss ya deeliciouz :)

    BalasHapus