Senin, 12 Agustus 2013

NEW EPISODE OF MY LIFE



“masbro”
“hmm...”
“bisa nge hack facebookq gak?”
“mo ngpain?”
“gpp, hack aja yang sekiranya aq atau orang lain gak bisa liat lagi”
“aq udah nyoba tak deactivated, tp masih bisa diaktifin lagi, tp kali ini aq gak pengen diaktifin lagi. Bisa?”
“oke, kasi username sama paswort nya. Tak acak-acak e..”
“oke”
Kedengarannya gila mungkin, menghack akun tanpa tau alasan yang jelas seperti apa. akibat dari ulah dia tuh bukan hal yang utama untuk memusnahkan akun. Ingin lebih realistis, tidak lebay, berhenti berkhayal dan mengeluh. Itu saja.
“done”
“hah? Cepet banget”
“ya, cek aja”
“haha.. okesip, udah gak bisa dibuka lagi. Tertulis –anda menggunakan paswort yang lama, masukkan paswort baru untuk masuk ke akun anda- hebat!”
“ just wanna back to reality masbro, im so tired of that shit. And its better way to move on”
“hahaha... ada ada aja kepinginanmu”
“yah.. butuh 4 tahun mempertahankan fb, butuh 3 jam bikinnya, butuh 3 menit buat nge hack. Haha..”
“I just cant belive ur stupid reason”
“its stupid maybe, but makes me better masbro.. thank you”
“anytime”
Stupid reason, kali ini memang alasan yang bodoh. Tapi entahlah, terkadang kebodohan atas suatu tindakan bisa melegakan –at that time- tapi kadang bisa menyesal kemudian, maybe but hope not. Hhmmm.. just let it be.

***
Bermula pada...
Sebuah foto pacar dari cowok yang –entah apa namanya- dekat dengan saya. Seketika itu juga saya merasa, seperti dipecundangi oleh kenyataan, dipermainkan oleh perasaan, dan dilumpuhkan otaknya. At that time I think, what the hell is this? Siapa sih saya? Then I realize that I am nothing. Hanya tak ubahnya seperti benalu yang hampir menggerogoti tanaman nan indah yang sudah tertata rapi sejak lama. Shit!
Tanpa terasa perasaan bersalahpun muncul seketika, mungkin saya yang salah menanggapi semua perhatian hampa, meladeni permintaan yang sebenarnya merugikan. Saya berfikir bagaimana jika berada di posisi pacarnya, mungkin dia santai saja menanggapinya atau mungkin bisa saja sebaliknya. Entahlah. Tapi sebenarnya tak terlalu sebersalah itu sih, diapun bukan tipe saya bahkan sayapun bukan tipenya. Saya tau itu. Hanya saja kala itu saya terbuai. Tidak pernah ada rasa cinta, tidak pula suka, hanya hambar. Like I said, seperti bercinta dalam mimpi. Nikmatnya cuma dalam mimpi, tapi ketika bangun dan berada di kenyataan yang sebenarnya rasa itu hilang tak berbekas.
As my apology and my gratitution, I write this to him
“hey, thanks for everything ya.. thanks buat pembelajarannya tentang hidup. Thanks buat ilmunya, ilmu nulis, ilmu ketika kita diskusi sendiri maupun di grup. Thanks buat ilmu apapun yang dibagiin deh. Sory juga udah ngerepotin, sory kalau aq suka ngeyel, suka gumun-gumun gak jelas, sory aq udah keluar dari grup, sory juga aq udah remove smpyn jadi temenq. Sory for everything. Kemarin aq gbs tidur, mo nangis tapi gbs keluar air mata. Gtau kayaknya aq emang harus benar-benar move on. Coba lihat lirik itu kok kayaknya aq jahat banget. Aq pernah nampar ibu dari adik tiriq karena dia ngerebut ayahq, aq gmau tamparan itu terjadi sm aq. Ben wes diarani alay, tp ya mending dari pada disebut-sebut cewek penggoda cowok orang. Thanks and sory for everything I never forget”
Yah, mungkin tulisan ini belum sepenuhnya bermakna bagi dia. tapi memang tujuannya bukan untuk bermakna atau tidak, entah dibaca olehnya, oleh pacarnya atau tdk sekalipun. I really don’t care, that’s not my point. Hanya sekedar ucapan maaf dan terima kasih. Meskipun mungkin ada hal yang menyakitkan, dari tingkah lakunya maupun dari ucapannya tapi tetap saja dia pernah membuat saya lebih tau tentang hidup. Mungkin kata “hidup” terlalu luas, tapi dia mengajarkan saya bagaimana seharusnya menghadapi masalah. Ya, mungkin itu. He teach me to be stronger, “ojo gumunan, liat dulu, pelajari dulu baru dimengerti dan dipahami” itu katanya. Andai hal ini tidak terjadi, dialah kakak yang selalu menasehati saya disetiap kali curhat. Sayapun pernah berjanji dalam hati ingin datang di pernikahannya –hanya belum pernah saya sampaikan, sekedar keinginan sendiri- karena waktu itu saya anggap mereka pasangan serasi. Sama-sama pintar, mungkin karakternya hampir sama, enjoy life.
Tentang lirik lagu, judulnya Dosa Termanis penyanyinya Tere. Liriknya kurang lebih seperti ini.
Kulupakan semua aturan.
Kuhilangkan suara yang berbisik.
Yang selalu menyuruhku.
Tuk tinggalkanmu.
Hanya hati yang kuandalkan.
Dan kucoba melawan arus.
Namun saat bersamamu.
Masalahku hilang terbang melayang.
Kau adalah kesalahan yang terindah hingga buatku marah, tapi juga menikmati.
Kau adalah dosa termanis yang menggodaku saat kubutuh rasakan sedikit cinta.
Kembalilah kau padanya.
Hanya itu jalan satu-satunya.
Karna semakin lama ku ingin kau lebih.
Saat kulihat bait terakhir dari lagu itu “Kembalilah kau padanya. Hanya itu jalan satu-satunya. Karna semakin lama ku ingin kau lebih” sepertinya itu adalah pertanda saya untuk mundur secara perlahan. Saya tidak ingin mengganggu hubungan pasangan yang sudah –mungkin- mantap untuk menuju jenjang selanjutnya. Bukan tipe saya juga menggangu hubungan orang lain, dengan pria bersuamipun saya terang-terangan menolak. Apalagi dengan yang masih pacaran. Tidak pernah ada dosa terindah apalagi dosa termanis. Kalau menurut saya, dosa ya dosa. Mungkin ada sebagian wanita berharap untuk mempunyai hubungan yang lebih, merebutnya untuk dimiliki. Tapi maaf, tidak begitu dengan saya. Saya pernah mengalami hal yang sama, pernah berada di situasi yang sama. Bahkan lebih buruk. Jadi, buat siapapun anda pembaca blog saya. Yang sudah punya pacar atau belum. Yang pacarnya pernah hampir dimiliki orang lain, atau yang sedang berada diposisi yang hampir sama dengan saya, just remember this :
1.      Jangan pernah anda berani bermain api kalau TIDAK INGIN TERBAKAR
2.      Follow your heart but don’t forget to think deeply
3.      Be faithfull, no matter what happen between u both and in many situation.
4.      Akan ada saatnya. Yang setia dapet yang setia, yang baik dapet yang baik, yang sabar dapet yang sabar, yang jomblo dapet pacar yang baik. Yang bohong akan dibohongi, yang main main juga akan dimainin. Its called karma, u may believe or u don’t.

***
Sahabat mungkin tempat yang paling tepat untuk mengadukan hal apapun. Tak hanya berbahagia bersama sahabat, sedihpun juga.
“inget cerita waktu aq nginep dirumah kamu setelah reunian habis bukber?”
“yang mana? Banyak. Haha..”
“yang cowok udah punya pacar itu lo”
“owh.. ya, kenapa?”
“aq udah perlahan pergi dari dia. sudah saatnya dia kembali dengan pacarnya. Toh aq bukan siapa-siapanya. Aq udah remove dia dari temanq, udah keluar dari grup yang biasa kita diskusi bareng disana. Tapi rasa sakitnya masih ada. Hmm....”
“kamu sakit? Dia? belum tentu. Itulah rasanya kalau jauh dari seseorang. Santai aja, perasaan kaya gitu akan hilang kok dalam beberapa waktu. EPISODE MU, kamu harus merasakan yang seperti ini. MOVE ON! Temukan yang terbaik”
Entah kenapa, saran dari sahabat yang beda usia setahun lebih muda ini menyadarkanku. Ya, saya mungkin sakit hati, dia juga belum tentu. Tapi saya pikir-pikir, it wasting my time to fallin down. It better, to starting my heart to fallin love again.
“santai aja, aq juga dulunya berliku-liku kok. Tapi asik, ada sejarahnya”
“ya sih, tapi aq tuh gbs sesantai itu ngadepinnya. Trus gimana dong ngadepinnya?”
“ya jangan terlalu dipikir. Hidup itu kaya naik motor, harus liat kedepan. Kalo terlalu sering liat spion, akan jatuh. Boleh liat masa lalu, tapi sekejap aja.”
“bener banget. Mungkin selama ini kalau aq naik motor kebanyakan liat spion sih, terlalu takut untuk melaju ke depan akhirnya sering liat spion untuk melihat kebelakang. Padahal kalau dipikir-pikir, dibelakang juga masih jauh dan gak akan terjadi apa2. Malah yang didepan yang harus dilihat, takutnya ada kendaraan lain ngerem mendadak”
“sip..”
“trus menurutmu, aq ngeremove, delete kontak, dan keluar dari grup tuh udah bener gak sih?”
“bener... itu namanya punya prinsip”
Ahh.. finally, buat sahabat saya semua yang saya lakukan benar adanya. Punya prinsip. Punya prinsip untuk tidak lagi datang dikehidupannya, punya prinsip untuk tidak lagi menghubunginya, punya prinsip untuk tidak lagi menyakiti hati ceweknya yang juga perempuan sama seperti saya.
Sudahlah... sudah cukup berlebay-lebay tentang kehidupan saya. Mungkin bagi sebagian orang hal seperti ini dianggap lebay atau apalah. Tapi yah inilah ajang saya untuk menghilangkan stress. Dari pada gagal move on, trus stress. Live is too precious to act a fool. Think wisely and life happily. Always smile and move on!
Thanks to masbro, to help me move on with stupid way for a stupid reason. Thanks to Ree for great advice. And thanks for you, for a beautiful story and meaningfull lessons for my life.

Monday 12th August 2013 at 3.19 PM