Rabu, 03 September 2014

Tuhan Maha Asyik Part 2

Konsep ngawur karena benar sebenarnya memang tidak pernah ngawur. Terkadang juga benar adanya. Misalnya, Tuhan itu sebenarnya Maha Asyik, Kalo dipikir-pikir mana ada dalam Asmaul Khusna kalimat yang menyatakan Tuhan itu Maha Asyik?? mungkin sebagian orang bilang "ngawur". 

Tapi memang begitulah adanya. Terkadang Tuhan memang Maha Asyik. (Bisa deh dibaca postingan saya sebelum-sebelumnya). 

Tuhan Maha Asyik?
Ya, memang Tuhan Maha Asyik. Bagaimana tidak asyik, kalo seumpama kita didzolimi seseorang selanjutnya kita bersabar dan mendoakan orang tersebut dengan kebaikan, maka Tuhan belum bisa mengabulkan doa kebaikan untuk orang yang mendzolimi kita. Tuhan malah memberikan kebaikan yang sama sesuai dengan doa kita untuk orang tersebut terlebih dahulu dua kali lipat sebelum mengabulkan doa kita. Mungkin kata-kata saya sedikit njelimet. Oke, kita pakai logika tapi bukan logika matematika.

Jadi gini,
Misal si A didzolimi oleh si B kemudian si A tidak ingin membalas keburukan si B, maka si A mendoakan si B "Semoga dia dapat kehidupan yang lebih baik dan rejeki yang berlimpah". Eh.. gak taunya belum juga doanya si A buat si B dikabulkan, Tuhan malah memberi rejeki duluan kepada si A. Dapat mobil baru misalnya, naik jabatan misalnya, dsb2, baru setelah itu tahapan selanjutnya Tuhan mengabulkan doa untuk si B. Nah, Asyik bukan?

Tuhan Maha Asyik?
Ya, sekali lagi memang iya. Bagaimana tidak, selain doa baik untuk kita karena didzolimi orang lain yang diberi pahala sebegitunya sama Tuhan, doa buruk kita juga dengan mudahnya diijabah dan malah tanpa hijab. Kalau yang ini memang ada haditsnya sih, dan tidak boleh ngawur.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
"Tiga orang yang tidak akan ditolak doanya: orang puasa sampai ia berbuka, imam yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Al-Tirmidzi)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpesan kepada Mu'ad bin Jabal saat mengutusnya ke Yaman,
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
"Dan takutlah doa orang terzalimi, karena tidak ada hijab (penghalang) antara ia dengan Allah." (Muttafaq 'Alaih)
Yang intinya, sebenarnya Tuhanpun dengan mudahnya mengabulkan doa buruk kita ketika kita terdzolimi. Tapi, yasudahlah ya... selagi bisa maaf memaafkan kenapa harus mendoakan keburukan? Toh Tuhan Maha Asyik? Ya to? Heuheuheu... 

Bukannya sesama muslim adalah saudara? saudara senabi Adam pula. Jadi kenapa harus ribut dan ribet? Ice Bucket Challenge aja biar asik, kan lagi ngetrend tuh ya.. (gak nyambung. sumpah!)

Anyway, setiap kejadian sekali lagi adalah pembelajaran. Pembelajaran untuk lebih dewasa. Dewasa itu bukan terletak pada berapa banyak angka atau bilangan umur. Misalnya Dewasa itu seperti bilangan irasional. Dan umur merupakan bilangan rasional. Jadi, bilangan irasional bukan termasuk dalam bilangan rasional. Dan tidak ada hubungan antara keduanya. Hahaha... ngaco! (matematikawatinya keluar)

Tuhan itu Maha Asyik kok. Iya, sumpah!
Makanya asikin aja.

Special Thanks to : Mbah Sudjiwo Tedjo
Ur the great inspirator man.. i adore u much!